Pupus 2011


Cindy merupakan murid gres dari Universitas Trisakti. Tepat pada hari ulang tahunnya, beliau menjalani MOS dan ia dikerjai oleh abang kelasnya, beliau disuruh mencari abang kelas yang mempunyai hari ulang tahun yang sama dengannya, jikalau tidak, ia akan dihukum. Cindy pun menemukan abang kelas itu, ia berjulukan Panji, tetapi Panji berkata bahwa ia tidak suka jikalau ulang tahunnya dirayakan, padahal jikalau gagal, ia akan dihukum.
Cindy pun jadinya mendapat inspirasi untuk merayakan ulang tahun bersama abang kelas itu, beliau merekam sebuah video ihwal mereka berdua merayakan ulang tahun bersama, yaitu dengan meniup lilin dan makan kue. Cindy pun kembali ke kakak-kakak kelasnya untuk menunjukkan video tersebut. Akan tetapi, abang kelas itupun menolaknya, dan berencana menghukum Cindy, ternyata abang kelas yang berjulukan Panji itu tiba menyelamatkan Cindy.
Pada suatu pagi, Cindy menemukan seikat bunga mawar dan beberapa lainnya membentuk menyerupai sebuah jejak. Ternyata di bunga yang terakhir, ada surat cinta tanpa nama, Cindy menyangka itu yakni surat dari Panji. Ternyata, Cindy mendapati Panji bersama pacarnya.
Ternyata dugaan Cindy salah, yang menaruh bunga di depan pintu kamar Cindy bukanlah Panji, tetapi Hugo. Hugo pun memberitahu Cindy bahwa ialah yang menaruh bunga di depan kamar Cindy, ia juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Cindy.
Cindy bertemu dengan Panji lagi, Cindy pun kelihatan cemburu, tetapi, Panji menanyakan Cindy apakah beliau malam nanti kosong apa tidak, alasannya beliau ingin mengajak Cindy jalan pada malam nanti. Cindy pun menjawab kosong.
Mereka berdua pun jalan di dufan pada malam itu, mereka mencoba beberapa wahana, dan yang terakhir yakni kincir angin. Mereka berbicara satu sama lain, hingga pada jadinya kincir angin tersebut mati di tengah jalan. Setelah itu, mereka tetapkan untuk pulang, tetapi, Cindy disuruh menunggu Panji sebentar, alasannya Panji ingin pergi ke suatu tempat
Cindy terus menunggu, hingga pada jadinya Panji tidak kembali, beliau pun tetapkan untuk pulang sendirian. Dia pun marah-marah tidak karuan di kamarnya, alasannya kesal telah ditinggal Panji pada malam itu. Dia meminta saran apakah beliau harus tetap dengan Panji atau harus mencari penggantinya. Kimi, temannya berkata beliau harus mencari pengganti yang juga menyayangi dia. Cindy pun menghubungi Hugo dan eksklusif mengajaknya jalan.
Pada malam harinya, mereka berdua dan ditemani oleh Kimi kencan di suatu diskotik sambil minum minuman keras. Cindy dan Kimi pun pulang dalam keadaan mabuk. Tepat pada hari ulang tahunnya, Panji tiba kerumahnya untuk menunjukkan kado ulang tahun. Ternyata, beliau mendapati Cindy sakit, dan eksklusif dibawanya ke kamarnya. Ia pun menaruh kado ulang tahun tersebut diatas daerah tidur Cindy.
Pada pagi harinya, Hugo tiba untuk menanyakan kabar dari Cindy dan untuk mengajaknya ke sekolah. Sepulang sekolah, ia pulang ke rumah, Cindy melihat adanya celemek yang bertuliskan namanya disitu. Ia bertanya pada temannya, dimana ia mendapatkannya. Temannya menjawab ia mendapat itu dari daerah sampah, yang bekerjsama kado ulang tahun dari Panji. Cindy mulai curiga, bahwa Hugo sendiri yang membuang pinjaman dari Panji itu.
Mengikuti saran Kimi, ia eksklusif pergi ke kantor Hugo, disana beliau mendapati Hugo sedang bersama wanita lainnya. Lalu ia mendatangi Panji dengan menggunakan celemek. Dia mengajak Panji jalan pada malamnya jikalau Panji mempunyai jam kosong.
Malam harinya, mereka ke daerah yang sama, yaitu Dufan. Mereka juga menaiki wahana yang sama, serta pengalaman yang sama. Tapi kali ini Cindy tidak ditinggal oleh Panji dan diantarnya pulang. Pada ketika di perjalanan, Cindy memaksa Panji untuk menembak Cindy, tetap Panji menolaknya.
Keesokannya, Cindy tak pernah bertemu Panji lagi, SMS pun tak ada. Sampai ulang tahun yang ke-3, Cindy menciptakan masakan yang enak, tetapi Panji yang sedang di luar kota itu tidak datang, beliau malah menjawab bahwa beliau sudah bertunangan.
Cindy pun bersedih hati, mendatangi rumahnya yang lama, tetapi tidak mendapat apa-apa. Sampai pada suatu hari, ia dititipi buku artikel milik Panji, tetapi anehnya, buku tersebut mempunyai judul dan isi yang berbeda. Isinya yaitu cara mencegah kanker otak, ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Akhirnya tiba Doni, yang memberitahu bekerjsama Panji belum bertunangan, tetapi ia mempunyai penyakit Kanker Otak, yang menyebabkannya lumpuh dan kehilangan rambut. Mereka eksklusif bergegas pergi ke rumah sakit.
Disana didapatinya Panji yang terbaring, merindukan Cindy. Cindy pun tetap mencintainya, sama halnya dengan Panji. Ia mengajaknya jalan-jalan, bermain bersama, dst. Sampai pada suatu hari, Panji terbaring lemah di kasur rumah sakit, Cindy pun datang, dan melihat detik-detik terakhir dari Panji. 



0 komentar

Posting Komentar